Kamis, 19 April 2012
Selasa, 17 April 2012
Oreza Serum Ternak Ruminansia
Oreza Serum Ternak Ruminansia
Oreza serum ternak Ruminansia merupakan perpaduan
nutrisi dan enzim yang di formulasi menyerupai Saliva.
Saliva ialah air liur yang dikeluarkan oleh kelenjar Saliva
pada ternak ruminansia untuk membantu proses pencernaan. Pada
ternak ruminansia Saliva dihasilkan secara
continue, pada sapi antara 75 liter sampai 125 liter sehari, pada domba dan
kambing antara 5 liter sampai 15 liter sehari. Dalam saliva
ruminansia banyak mengandung persenyawaan buffer baik dalam bentuk bikarbonat
maupun phosphate. Saliva pada ruminansia
bersifat alkalis dan mempunyai sifat
buffer yang baik.
Dengan menduplikasi unsur dan persenyawaan enzim pada Saliva, Oreza serum ternak Ruminansia,
mampu menggantikan fungsi dari saliva
tersebut, sehingga Oreza serum mempunyai fungsi sbb:
1.
Melunakan
ransum agar mudah ditelan, dan mempermudah terbentuknya bolus.
2.
Membasahkan
ransum agar mastikasi dan penelanan mudah dilaksanakan, dan melarutkan beberapa
zat makanan sehingga rangsangan terhadap receptor pengecap terjadi dengan baik.
3.
Sebagai
medium untuk pertumbuhan dan aktifitas bakteri dalam rumen.
4.
Menetralkan
asam – asam organik yang dibentuk oleh mikroba baik dalam fermentasi pakan
maupun fermentasi pada rumen, mencegah terjadinya buih pada isi rumen.
5.
Melarutkan
beberapa zat makanan sehingga dapat dideteksi oleh indra pengecap.
6.
Mensuplai
nutrisi untuk mikroba rumen.
7.
Mengontrol
PH rumen karena mengandung alkali.
Cara aplikasi:
1.
Larutkan
[3 -5 tutup] Oreza
serum ternak Ruminansia kedalam [5 – 10 liter air bersih].
Hal ini tergantung dari jenis ransum yang akan diberikan. Jika ransum berupa
jerami kering dan sejenisnya, lebih membutuhkan air, lebih banyak. Sedangkan
jika ransum dalam kondisi basah, membutuhkan air lebih sedikit.
2.
Percikan
air untuk melembabkan pakan agar sapi tidak mudah tersedak, dan melunakkan
serat kasar pakan.
3.
Pembasahan
ini dapat diberikan sebelum pakan disediakan di palungan, agar jerami kering
lebih lunak dan mudah dicerna. Untuk pakan berupa onggok kering atau kulit
singkong pembasahan dapat dilakukan di palungan bersamaan dengan pemberian
pakan.
4.
Setelah
pakan dibasahi dengan larutan Oreza serum ternak
Ruminansia, Oreza Nutrien ternak ruminansia dapat ditaburkan sesuai dosis anjuran sebagai
bibit bakteri inokulasi dari bakteri dari rumen kerbau, hal ini bertujuan untuk
memberikan media tumbuh dan beraktifitasnya bakteri tersebut sebelum masuk ke rumen
sapi, kambing, domba, dan ternak ruminansia lainya.
5.
Bakteri
yang ditanamkan pada Oreza Nutrient ternak Ruminansia di isolate dalam bentuk kista
sehingga dapat ditanam dalam media padat dan lembap, agar mudah di transfer ke
hewan lainya yang memiliki pencernaan ruminansia.
6.
Setelah
mencapai kondisi yang sesuai baik suhu dan kelembapan yang memungkinkan bakteri
tersebut dapat tumbuh dan melakukan aktifitas seperti pada pencernaan kerbau,
maka keunggulan bakteri ini akan mampu mencerna serat kasar mutu rendah menjadi
nutrisi yang mampu dicerna oleh alat pencernaan sapi, kambing, domba, dan
ternak ruminansia lainya.
7.
Pemberdayaan
teknologi inokulasi ini memungkinkan kita dapat menganekaragamkan sumber pakan
potensial yang selama ini belum dimanfaatkan sebagai pakan ternak (daun tebu,
daun kakao kering, jerami padi, sekam padi, kulit singkong, janggel jagung,
tebon kering, dan potensi lainya yang masih berlimpah untuk dapat dijadikan
sumber pakan alternatif. Dengan pemanfaatan teknologi ini swasembada daging di
Indonesia dapat tecapai dengan mengangkat kearifan lokal sebagai sumber pakan
alternatif tanpa harus tergantung potensi daerah lain sebagai sumber pakan.
Senin, 16 April 2012
Langganan:
Postingan (Atom)